artikel-image

Kalibrasi

Kalibrasi adalah proses yang mendefinisikan hubungan antara nilai yang diukur oleh alat ukur atau sistem pengukuran dengan nilai yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh definisi. Hasil dari kalibrasi biasanya digunakan untuk menentukan koreksi yang harus diterapkan pada pengukuran yang dilakukan oleh alat ukur, biasanya dengan cara mengukur objek dengan nilai yang sudah diketahui (standar) dan membandingkannya dengan hasil yang dihasilkan oleh alat ukur tersebut. 

Pengertian kalibrasi diatas berdasarkan istilah dalam VIM, singkatan dari "International Vocabulary of Metrology" (Kosa Kata Internasional dalam Metrologi), adalah sebuah standar internasional yang diterbitkan oleh BIPM (Bureau International des Poids et Mesures) dan digunakan untuk mengatur istilah-istilah yang terkait dengan metrologi, yaitu ilmu pengukuran. 

 Jadi, dalam konteks VIM, kalibrasi adalah langkah-langkah yang diambil untuk memastikan bahwa alat ukur atau sistem pengukuran memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan dengan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan, dan jika perlu, mengoreksi hasil pengukuran alat tersebut agar sesuai dengan standar. Hal ini membantu memastikan bahwa pengukuran yang dilakukan dengan alat tersebut adalah pengukuran yang dapat dipercaya dan akurat.

Bagaimanakah proses kalibrasi? berikut contoh langkah-langkah yang terlibat dalam kalibrasi alat pengukur. Proses kalibrasi biasanya melibatkan hal-hal berikut:

Persiapan:

  • Pilih alat pengukur yang akan dikalibrasi.
  • Persiapkan standar pengukuran yang akan digunakan sebagai referensi.
  • Pastikan bahwa alat pengukur dan standar berada dalam kondisi yang stabil (misalnya, suhu dan kelembaban konstan) sebelum memulai proses kalibrasi.

Identifikasi Alat:

  • Pastikan bahwa alat pengukur memiliki identifikasi unik yang memudahkan pelacakan dan pencatatan hasil kalibrasi.

Pengukuran Referensi:

  • Gunakan standar pengukuran untuk melakukan pengukuran yang akurat. Ini bisa berupa pengukuran panjang, suhu, tekanan, atau parameter lain, tergantung pada jenis alat yang dikalibrasi.
  • Catat hasil pengukuran dari standar pengukuran.

Pengukuran Alat:

  • Lakukan pengukuran yang sama menggunakan alat pengukur yang akan dikalibrasi.
  • Catat hasil pengukuran dari alat pengukur.

Perbandingan dan Koreksi:

  • Bandingkan hasil pengukuran alat pengukur dengan hasil pengukuran standar.
  • Hitung perbedaan antara hasil pengukuran alat dan standar.
  • Jika diperlukan, terapkan koreksi pada alat pengukur untuk mengoreksi kesalahan yang terdeteksi selama kalibrasi.

Sertifikat Kalibrasi:

  • Setelah kalibrasi selesai dan hasil telah diverifikasi, buat sertifikat kalibrasi yang mencatat hasil pengukuran, perbandingan dengan standar, dan koreksi (jika ada).

Label dan Tanda:

  • Pasang label atau tanda pada alat yang telah dikalibrasi untuk menunjukkan bahwa alat itu telah dikalibrasi dan kapan kalibrasi terakhir dilakukan.

Dokumentasi:

  • Selain sertifikat kalibrasi, pastikan bahwa semua langkah kalibrasi, hasil, dan data terkait lainnya dicatat dengan baik untuk pelacakan dan dokumentasi.

Pelaporan:

  • Terkadang, hasil kalibrasi perlu dilaporkan kepada pihak yang memerlukan, seperti pelanggan atau otoritas pengatur.

Pelacakan:

  • Pantau jadwal kalibrasi berikutnya agar alat selalu dalam kondisi kalibrasi yang benar.

Contoh kalibrasi bisa sangat bervariasi tergantung pada jenis alat yang dikalibrasi dan parameter yang diukur. Kalibrasi sangat penting untuk memastikan alat pengukur memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan.